ACCESS CONTROL LIST (ACL)
Access Control List adalah pengelompokan paket berdasarkan kategori. Access Control list bisa sangat membantu ketika membutuhkan pengontrolan dalam lalu lintas network. Access Control list menjadi tools pilihan untuk pengambilan keputusan pada situasi ini.
Penggunaan Access Control List yang paling muda dimengerti dan yang paling umum terdapat pada penyaringan paket yang tidak dikehendaki ketika menerapakan kebijakan keamanan.
Sebagai contoh kita dapat mengatur access list untuk membuat keputusan yang sangat spesifik tentang peraturan pola lalu lintas sehingga access list hanya memperbolehkan host tertentu mengakses sumber daya WWW sementara yang lainnya ditolak. Dengan kombinasi access list yang benar, network manajer mempunyai kekuasaan untuk memaksa hamper semua kebijakan keamananyang bisa mereka ciptakan. Access list juga bisa digunakan pada situasi lain yang tidak harus meliputi penolakan paket.
Membuat access list sangat mirip dengan statement pada programming if – then jika sebuah kondisi terpenuhi maka aksi yang diberikan akan dijalankantidak terpenuhi, tidak ada yang terjadi dan statemen berikutnya akan dievaluasi. Statement ACL pada dasarnaya dalah paket filter dimana paket dibandingkan, dimana paket dikategorikan dan dimana suatu tindakan terhadap paket dilakukan.
List(daftar) yang telah dibuat bisa diterpakan baik kepada lalulintas inbound maupun outbound pada interface mana saja. Menerapkan ACL menyebabkan router menganalisa setiap paket arah spesifik yang melalui interface tersebut dan mengmbil tindakan yang sesuai.
Ketika paket dibandingkan dengan ACL, terdapat beberapa peraturan (rule) penting yang diikuti:
- Paket selalu dibandingkan dengan setiap baris dari ACL secara berurutan, sebagai contoh paket dibandingkan dengan baris pertama dari ACL, kemudian baris kedua, ketiga, dan seterusnya.
- Paket hanya dibandingkan baris-baris ACL sampai terjadi kecocokan. Ketika paket cocok dengan kondisi pada baris ACL, paket akan ditindaklanjuti dan tidak ada lagi kelanjutan perbandingan.
- Terdapat statement “tolak” yang tersembunyi (impilicit deny) pada setiap akhir baris ACL, ini artinya bila suatu paket tidak cocok dengan semua baris kondisi pada ACL, paket tersebut akan ditolak
- Standard ACL
- Extended ACL
Jenis Lalu Lintas ACL
- Inbound ACL
- Outbond ACL
Panduan Umum ACL
Terdapat beberapa panduan umum ACL yang seharusnya diikuti ketika membuat dan mengimplementasikan ACL pada router :
- Hanya bisa menerapkan satu ACL untuk setiap interface, setiap protocol dan setiap arah. Artinya bahwa ketika membuat ACL IP, hanya bisa membuat sebuah inbound ACL dan satu Outbound ACL untuk setiap interface.
- Organisasikan ACL sehingga test yang lebih spesifik diletakkan pada bagian atas ACL
- Setiap kali terjadi penambahan entry baru pada ACL, entry tersebut akan diletakkan pada bagian bawah ACL. Sangat disarankan menggunakan text editor dalam menggunakan ACL
- Tidak bisa membuang satu baris dari ACL. Jika kita mencoba demikian, kita akan membuang seluruh ACL. Sangat baik untuk mengcopy ACL ke text editor sebelum mencoba mengubah list tersebut.
- Wildcard Masking
Ketika kita perlu menentukan range alamat, kita memilih blok size selanjutnya yang terbesar sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, jika kita perlu menentukan 34 network, kita memerlukan blok size 64. jika kita ingin menentukan 18 host, kita memerlukan blok size 32. jiak kita perlu menunjuk 2 network, maka blok size 4 bisa digunakan. Wildcard digunakan dengan alamat host atau network untuk memberitahukan kepada router untuk difilter.
Untuk menentukan sebuah host, alamat akan tampak seperti berikut 172.16.30.5 0.0.0.0 keempat 0 mewakili setiap oktet pada alamat. Dimanapun terdapat 0, artinya oktet pada alamat tersebut harus persis sama. Untuk menentukan bahwa sebuah oktet bisa bernilai apa saja, angka yang digunakan adalah 255. sebagai contoh, berikut ini adalah subnet /24 dispesifikasikan dengan wildcard: 172.16.30.0 0.0.255 ini memberitahukan pada router untuk menentukan 3 oktet secara tepat, tapi oktet ke-4 bisa bernilai apa saja.
Standard IP ACL memfilter lalu lintas network dengan menguji alamat sumber IP didalam paket. Kita membuat standard IP ACL dengan menggunakan nomor ACL 1-99 atau 1300-1999(expanded range).Tipe ACL pada ummnya dibedakan berdasarkan nomor yang digunakan ketika ACL dibuat, router akan mengetahui tipe syntax yang diharapkan untuk memesukkan daftar.
Dengan menggunakan nomor 1-99 atau 1300-1999, kita memberitahukan kepada router bahwa kita ingin membuat IPACL, jadi router akan mengharapkan syntax yang hana menspesifikasikan alamat sumber IP pada baris pengujian.
Banyak range nomor ACL pada contoh dibawah ini yang bisa kita gunakan untuk memfilter lalu lintas pada jaringan kita (protocol yang bisa kita terapkan ACL bisa tergantung pada versi IOS kita) :
Contoh Standard ACL
TIPE ACL |
NUMBER RANGE/IDENTIFIER
|
Standard
IP Extended Named |
1-99, 1300-1999
100-1999, 2000-2699 Name |
Keistimewaan Standard Access List
Software Cisco IOS dapat memprovide pesan logging tentang paket – paket. Yang diijinkan atau ditolak oleh standard IP access list. Itulah sebabnya beberapa paket dapat cocok dengan access list.yang disebabkan oleh informasi pesan logging.tentang paket yang telah dikirimkan ke console. Level dari pesan logging ke console yang dikendalikan oleh perintah logging console.Kemampuan ini hanya terdapet pada extended IP access lists.
Triggers paket pertama access list menyebabkan logging message yang benar, dan paket – paket berikutnya yang dikunpulkan lebih dari interval 5-menit sebelum ditampilkan. Pesan logging meliputi nomor access list, apakah paket tersebut diterima atau ditolak, alamat IP sumber dari paket dan nomor asal paket yang diterima sumber atau ditolak dalam interval 5 menit.
KEUNTUNGAN
Kita dapat memantau berapa banyak paket yang diijinkan atau ditolak oleh access list khusus termasuk alamat tujuan setiap paket.
Membuat Standard Access List Menggunakan Nomor
Untuk membuat nomor standard access list dan menerima pesan logging, ditampilkan dalam mode global konfigurasi, sebagai berikut :
Task
|
Command
|
Mendefinisikan standard IP
access list menggunakan alamat tujuan dan wildcard.
|
access-list access-list-number {deny |
permit} source [source-wildcard] log
|
Mendefinisikan standard
access list menggunakan singkatan untuk sumber mask dari 0.0.0.0.
|
access-list access-list-number {deny |
permit} any log
|
Membuat Standard Access List Menggunakan Nama
Untuk membuat nama standard access list dan menerima pesan logging, berikut adalah permulaan dalam mode global konfigurasi.
Task
|
Command
|
Step 1. Definisikan standard IP access list berdasarkan nama | ip access-list standard name |
Step 2. Dalam mode konfigurasi access list menspesifikasikan sdatu atau lebih kondisi yang diperbolehkan atau ditolak. Ini menentukan apakah paket itu dilewatkan atau diterima. | deny {source
[source-wildcard] | any} log or permit {source [source-wildcard] | any} log |
Step 3. Keluar dari mode konfigurasi access list. | exit |
access-list access-list-number {deny | permit} source [source-wildcard] [log] no access-list access-list-number
Deskripsi Syntax
access-list-number | Nomor dari sebuah access list.menggunakan angka decimal dari 1 - 99. |
deny | Menolak access jika todak cocok |
permit | Menijinkan access jika cocok |
source | Jumlah jaringan atau host dari paket yang telah
dikirimkan.Ada dua alternative untuk menspesifikasikannya.
|
source-wildcard | (Pilihan)Bit Wildcard untuk diaplikasikan pada source.Ada
dua alternative untuk source wildcard yang spesifik:
|
log | (Pilihan) Dikarenakan informasi pesan logging tentang
paket yang cocok dengan masukan untuk dikirim ke console. (Level pesan
.me-logg console yang dikendalikan oleh perintah logging console). Pesan meliputi nomor access list, apakah paket diijinkan atau ditolak, alamat sumber, dan nomor paket. Pesan dibangkitkan untuk paket pertama yang cocok, dan kemudian pada interval 5 menit, termasuk nomor paket yang diijinkan atau ditolak dalam periode interval 5 menit. |
- Implementasi keamanan prosedur access
- Seperti
[ada protocol firewall
Fire Wall
Tembok api atau dinding
api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas
jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan
yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah
mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara Jaringan Lokal dengan
jaringan Internet.
Tembok-api digunakan untuk membatasi atau mengontrol access terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi
dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang
merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang
berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet
dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan
terhadap perangkat digital perusahaan tersebut dari serangan para peretas,
pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi kenyataan.
- Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
- Network Firewall: Network ‘‘’’Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
0 komentar:
Posting Komentar