• put your amazing slogan here!

    Laman

    All Information you need

    Heroes Day







    Hai Treveller !!!! SELAMAT HARI PAHLAWAN YA :)

    Berhubung kita baru saja memperingati Hari pahlawan, kayaknya pas kalo gw bahas tempat-tempat wisata sejarah tentang bangsa kita.


       Nah sebelum gw bahas masalah jalan-jalan. Alangkah baiknya kalo gw ngasih sedikit info tentang sejarah awalnya setiap tanggal 10 november dijadikan sebagai Hari Pahlawan. Itung-itung tau sejarah bangsa kita sendiri ya ga :)


       Tanggal 10 november tahun 1945 adalah tanggal dimana terjadi perang besar di Surabaya antara Para pejuang negara kita Indonesia melawan para serdadu inggris dan belanda. Pada hari itu kota Surabaya di gempur oleh pasukan sekutu namun sekitar 20.000 tentara dan 100.000 warga sipil indonesia dengan gagah beraninya melawan dan teguh untuk menjaga kedaulatan Indonesia dari sekutu dan senjata-senjata canggihnya itu.

       Dari pertempuran tersebut setidaknya 6.000 sampai 16.000 pejuang Indonesia Gugur, lebih dari 120.000 rakyat sipil mengungsi dari surabaya, dan sekitar 2.000 tentara sekutu tewas. Pertempuran berdarah di Surabaya tersebut telah menggerakan semangat perjuang diseluruh wilayah Indonesia untuk tetap mempertahankan kedaulatan indonesia dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Karna banyaknya pejuang Indonesia yang Gugur pada hari itu maka Republik Indonesia menjadikan hari tersebut menjadi HARI PAHLAWAN untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa mereka.

      Nah itu tadi kisah sedikit tentang Hari Pahlawan. Setelah kita bahas tentang sejarahnya, sekarang mari kita bahas tentang tempat-tempat bersejarah yang bisa menambah semangat nasionalisme kita.

    Tempat-Tempat Bersejarah Dikota Surabaya

    1.  Jembatan Merah Surabaya


       Jembatan Merah dibentuk atas kesepakatan Pakubowono II dari Mataram dengan VOC sejak 11 November 1743. Dalam perjanjian disebutkan bahwa beberapa daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan ke VOC, termasuk Surabaya yang berada di bawah kolonialisme Belanda.
      Sejak saat itu, daerah Jembatan Merah menjadi kawasan komersial dan menjadi jalan satu-satunya yang menghubungkan Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Dengan kata lain, Jembatan Merah merupakan fasilitator yang sangat penting pada era itu.
      Jembatan Merah berubah secara fisik sekitar tahun 1890an, ketika pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Saat ini, kondisi jembatan yang menghubungkan jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merah tertentu.
      Di sekitar jembatan, terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih difungsikan dan terletak di selatan Jembatan Merah. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan yang terkenal di Surabaya yaitu, Jembatan Merah Plaza.
    Jembatan Merah pernah menjadi saksi hidup dari tentara Indonesia, khususnya pahlawan-pahlawan Surabaya yang berjuang melawan kolonialisme Belanda. Oleh karena itu, tidak peduli kondisi yang mungkin terjadi hari ini, Jembatan merah adalah warisan penting bagi sejarah Indonesia. Jembatan Merah merupakan pahlawan yang masih hidup dan akan terus hidup melawan waktu.
    Di jembatan ini terjadi pertempuran pejuang Surabaya melawan para penjajah, sehingga terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby seorang petinggi pasukan inggris di atas jembatan ini.


     2. Penjara Kali Sasak

    Gedung penjara peninggalan Gubernur Jenderal Herman Williams Daendels ini masih berdiri kokoh. Beberapa menara pengawasnya pun masih tampak menjulang. Bagian depannya pun masih menyisakan kemegahan gaya arsitektur kolonial di zamannya. Bangunan bersejarah itu menempati sebuah lahan seluas 3,5 hektar.
    Menurut catatan sejarah, Kalisosok mulai dibangun oleh Daendels pada masa awal kekuasannya, tepatnya tahun 1808, dengan biaya 8000 gulden. Daendels hanya membutuhkan waktu sembilan bulan untuk menyelesaikan proyek ini.
    Sejak itu, seiring dengan pergantian rejim politik di Indonesia, penjara Kalisosok dikenal sebagai penjara paling menyeramkan di Indonesia. Banyak tokoh pergerakan Indonesia pernah merasakan kekejian kolonial di penjara ini.
    HOS Tjokroaminoto, tokoh pendiri Sarekat Islam, disebut-sebut pernah mendekam di penjara Kalisosok. Bukan hanya Tjokroaminoto, tokoh pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman, juga pernah dipenjara di sini. Doel Arnowo, tokoh marhaenis dan pejuang rakyat Surabaya, juga pernah mendekam selama sembilan bulan di Kalisosok.
    Pada saat perjuangan anti-fasisme, penjara Kalisosok juga menjadi saksi penangkapan para aktivis anti-fasis, yang tergabung dalam gerakan rakyat anti-fasis. Diantara tokoh anti-fasis yang tertangkap, antara lain: Pamudji, Sukayat, Sudarta, dan Asmunanto. Bahkan, tokoh utama gerakan anti-fasis saat itu, yaitu Amir Syarifuddin, juga ditangkap dan dipenjara di sini.
    Penjara Kalisosok juga menyimpan cerita heroik. Kala itu, sekitar oktober 1945, ketika berita kemerdekaan berhasil menyelinap masuk penjara, para tahanan pun membentuk laskar bernama “Laskar Pendjara”. Pimpinan laskar ini adalah seorang tukang becak, namanya mayor Dollah. Sebagaimana ditulis Bung Tomo dalam bukunya, Kisah Perang 10 November, yang terbit tahun 1950, diceritakan bahwa pemberontakan dalam penjara ini berhasil menjebol tembok penjara sisi utara.
    Penjara Kalisasak sudah tidak digunakan, penjara ini terletak di dekat House of Sampoerna. Dindingnya dihiasi dengan graffiti agar menghilangkan kesan angker.

    3. Hotel Majapahit (tunjungan)

    Hotel Majapahit adalah sebuah gedung bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Dahulunya bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru. Sekarang Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia tersebut sudah berubah menjadi hotel bintang lima dengan total 143 kamar di lantai satu dan dua.
    Salah satu momen perjuangan di hotel ini terjadi pada 19 September 1945, yakni Insiden Bendera. Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Pluegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel. Para pejuang Indonesia melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera Republik Indonesia. Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Pluegman.

    4. Tugu Pahlawan


    Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi  Landmark Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
    Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu dan Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
    Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan


    Sebenernya sih masih banyak tempat bersejarah di kota surabaya. Tapi karena kebanyakan ribet nulisnya :D
    Jadi segitu dulu ya yang lain nyusul.
    Oke selamat berwisata sejarah ya traveller jangan lupa sharing-sharing pengalamannya ya :D

    Akhir Kata " JAYA TERUS INDONESIAKU "

    Zay The Explorer.











    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    About

    Blog ini dibuat hanya umtuk membantu pembaca dalam mendapatkan informasi